LIMA ALAT SELEKSI YANG HARUS ADA DI PERPUSTAKAAN

Perpustakaan Sukma SMP Negeri 1 Karanganyar


Sudah  bukan rahasia lagi bahwa perpustakaan merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan, mengolah dan menyebarkan informasi kepada pemustaka, perpustakaan memiliki ribuan koleksi dalam bentuk buku maupun non buku yang di dalamnya terdapat informasi penting dalam berbagai topik dan permasalahan yang cukup berguna bagi para pemustaka. Namun, tahukah Anda bahwa dalam proses pemilihan bahan pustaka, perpustakaan harus melakukan seleksi terlebih dahulu? Proses seleksi adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum perpustakaan membeli dan mengoleksi bahan pustaka. Proses seleksi ini merupakan salah satu bentuk alat pengembangan koleksi perpustakaan.
Dalam proses pengembangan koleksi perpustakaan, perpustakaan wajib memiliki alat seleksi yang digunakan oleh pustakawan untuk mencari dan menyeleksi buku atau bahan pustaka apa yang cocok untuk menjadi bahan bacaan di perpustakaan. Tujuan dari seleksi ini tentu saja agar bahan informasi yang terkandung dalam bahan pustaka tepat sasaran kepada pengguna perpustakaan. Kita bisa mengambil contoh, misalnya buku bacaan perpustakaan SD tentunya berbeda dengan buku perpustakaan SMP, bacaan yang untuk kalangan siswa SMP tentu tidak cocok apabila bacaan tersebut menjadi koleksi perpustakaan SD, dan sebagainya.


Dalam akreditasi perpustakaan, terdapat beberapa macam alat seleksi perpustakaan yang harus dimiliki. Standar perpustakaan yang baik harus memiliki setidaknya 5 jenis alat seleksi yang tersedia di perpustakaan. Alat seleksi ini bisa merupakan alat seleksi secara tercetak maupun alat seleksi secara elektronik. Contoh alat seleksi yang terdapat dalam instrumen akreditasi perpustakaan adalah sebagai berikut:

  1. Masukan dari pemustaka
  2. Resensi Buku
  3. Bibliografi
  4. Katalog penerbit
  5. Buku Indeks Beranotasi
  6. Dan alat seleksi lainnya.


Perpustakaan yang akan melaksanakan akreditasi tentunya harus memenuhi standar tersebut, hal yang paling mudah yang harus ada mungkin adalah masukan dari pemustaka. Perpustakaan harus peka dan mengerti kebutuhan para pemustaka, buku-buku apa yang mereka senangi agar mereka sering berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan. Staf perpustakaan atau pustakawan bisa membuat blangko atau formulir usulan buku perpustakaan yang dibagikan di kelas, formulir ini yang akan digunakan oleh perpustakaan untuk mencari bahan pustaka yang mereka senangi, meskipun tetap ada pertimbangan apakah buku tersebut layak digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan. Para pemustaka bisa memberikan informasi tentang judul buku yang mereka senangi, atau pengarang favoritnya agar buku-buku karangannya ada di perpustakaan. Dengan membuat formulir masukan dari pemustaka, mereka juga akan merasa dihargai karena masukan mereka bisa diterima di perpustakaan.

Kemudian resensi buku, pustakawan bisa membaca resensi buku yang biasanya terpajang di surat kabar atau koran yang menjadi koleksi perpustakaan. Pustakawan bisa menyeleksi melalui resensi buku, bisa menilai apakah buku yang akan dibeli memiliki kualitas yang cukup bagus dan informasi yang berbobot yang akan digunakan oleh pemustaka.

Sedangkan untuk bibliografi, indeks beranotasi, katalog penerbit, teman-teman pustakawan bisa mencari informasi lebih luas di perpustakaan daerah yang ada di kota teman-teman berasal. Dengan adanya alat seleksi ini, perpustakaan akan memiliki koleksi yang berkembang yang bisa digunakan oleh pemustaka guna memenuhi kebutuhan informasi yang akan mereka gunakan.

1 Response to "LIMA ALAT SELEKSI YANG HARUS ADA DI PERPUSTAKAAN"

  1. ASS. ADAKAH CONTOH FORMAT 5 ALAT SELEKSI PERPUSTAKAAN ADA GK YA?

    ReplyDelete