Perpustakaan Sukma SMP Negeri 1 Karanganyar |
Sudah bukan rahasia lagi bahwa perpustakaan
merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan, mengolah dan menyebarkan
informasi kepada pemustaka, perpustakaan memiliki ribuan koleksi dalam bentuk
buku maupun non buku yang di dalamnya terdapat informasi penting dalam berbagai
topik dan permasalahan yang cukup berguna bagi para pemustaka. Namun, tahukah
Anda bahwa dalam proses pemilihan bahan pustaka, perpustakaan harus melakukan
seleksi terlebih dahulu? Proses seleksi adalah salah satu hal penting yang
harus dilakukan sebelum perpustakaan membeli dan mengoleksi bahan pustaka.
Proses seleksi ini merupakan salah satu bentuk alat pengembangan koleksi
perpustakaan.
Dalam proses pengembangan koleksi
perpustakaan, perpustakaan wajib memiliki alat seleksi yang digunakan oleh
pustakawan untuk mencari dan menyeleksi buku atau bahan pustaka apa yang cocok
untuk menjadi bahan bacaan di perpustakaan. Tujuan dari seleksi ini tentu saja
agar bahan informasi yang terkandung dalam bahan pustaka tepat sasaran kepada
pengguna perpustakaan. Kita bisa mengambil contoh, misalnya buku bacaan
perpustakaan SD tentunya berbeda dengan buku perpustakaan SMP, bacaan yang
untuk kalangan siswa SMP tentu tidak cocok apabila bacaan tersebut menjadi
koleksi perpustakaan SD, dan sebagainya.
Dalam akreditasi perpustakaan, terdapat beberapa macam alat seleksi perpustakaan yang harus dimiliki. Standar perpustakaan yang baik harus memiliki setidaknya 5 jenis alat seleksi yang tersedia di perpustakaan. Alat seleksi ini bisa merupakan alat seleksi secara tercetak maupun alat seleksi secara elektronik. Contoh alat seleksi yang terdapat dalam instrumen akreditasi perpustakaan adalah sebagai berikut:
- Masukan dari pemustaka
- Resensi Buku
- Bibliografi
- Katalog penerbit
- Buku Indeks Beranotasi
- Dan alat seleksi lainnya.
Perpustakaan yang akan
melaksanakan akreditasi tentunya harus memenuhi standar tersebut, hal yang
paling mudah yang harus ada mungkin adalah masukan dari pemustaka. Perpustakaan
harus peka dan mengerti kebutuhan para pemustaka, buku-buku apa yang mereka
senangi agar mereka sering berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan. Staf
perpustakaan atau pustakawan bisa membuat blangko atau formulir usulan buku
perpustakaan yang dibagikan di kelas, formulir ini yang akan digunakan oleh
perpustakaan untuk mencari bahan pustaka yang mereka senangi, meskipun tetap
ada pertimbangan apakah buku tersebut layak digunakan sebagai bahan bacaan di
perpustakaan. Para pemustaka bisa memberikan informasi tentang judul buku yang
mereka senangi, atau pengarang favoritnya agar buku-buku karangannya ada di
perpustakaan. Dengan membuat formulir masukan dari pemustaka, mereka juga akan
merasa dihargai karena masukan mereka bisa diterima di perpustakaan.
Kemudian resensi buku, pustakawan
bisa membaca resensi buku yang biasanya terpajang di surat kabar atau koran
yang menjadi koleksi perpustakaan. Pustakawan bisa menyeleksi melalui resensi
buku, bisa menilai apakah buku yang akan dibeli memiliki kualitas yang cukup
bagus dan informasi yang berbobot yang akan digunakan oleh pemustaka.
Sedangkan untuk bibliografi,
indeks beranotasi, katalog penerbit, teman-teman pustakawan bisa mencari
informasi lebih luas di perpustakaan daerah yang ada di kota teman-teman
berasal. Dengan adanya alat seleksi ini, perpustakaan akan memiliki koleksi
yang berkembang yang bisa digunakan oleh pemustaka guna memenuhi kebutuhan
informasi yang akan mereka gunakan.
ASS. ADAKAH CONTOH FORMAT 5 ALAT SELEKSI PERPUSTAKAAN ADA GK YA?
ReplyDelete