Kabar Gembira! 100.000 Guru Honorer Diusulkan Menjadi PNS pada CPNS 2018

Bertempat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2018), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan telah mengusulkan untuk mengangkat 100.000 (seratus ribu)  guru honorer atau guru tidak tetap untuk diangkat menjadi guru pegawai negeri sipil (PNS). Menurut beliau kebutuhan guru PNS di sekolah negeri saat ini mencapai 988.133 orang, namun beliau akan mengevaluasi kembali jumlah kekurangan guru honorer yang mencapai 988.133 orang dan akan segera diusulkan menjadi PNS pada CPNS 2019.

Yang menarik untuk disimak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mencoba menerapkan program keahlian ganda dan multi subject, yang merupakan suatu upaya dari pemerintah untuk menerapkan tingkat efisiensi pemanfaatan guru sehingga nantinya guru tidak hanya mengajar hanya satu mata pelajaran di sekolah, tapi bisa setidaknya dua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

Dari kekurangan jumlah guru tersebut, pemerintah melalui Kemendikbud tetap akan mencocokkan data yang dimiliki oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Kemenpan-RB.

Muhadjir mengungkapkan guru-guru yang ada di SMK memiliki program keahlian ganda, sedangkan di sekolah umum, guru disekolahkan lagi untuk mengambil kemampuan mengajar mata pelajaran lain yang dinamakan dengan program multi subject. Dengan dua program yang akan dilaksanakan tersebut, Kemendikbud berharap tingkat efisiensi guru dapat berjalan dengan optimal dan setidaknya guru dapat mengajar dua mata pelajaran di sekolah.

Hal ini cukup menarik dan patut ditunggu oleh guru honorer yang ada di Indonesia untuk mengikuti tes CPNS 2018, pasalnya tugas guru yang sebenarnya saat ini sudah cukup banyak, pemerintah menuntut para guru untuk bekerja esktra keras agar dapat mengajar minimal dua mata pelajaran di sekolah, hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi guru-guru muda yang ingin mencerdaskan anak bangsa di Indonesia, namun di sisi lain juga akan mengemban beban berat karena setidaknya harus bisa menguasai dua mata pelajaran agar siswa dapat menerima ilmu yang benar-benar bermanfaat dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang baik.

Tweet